Stack Technology Tongkang

Pada kesempatan ini, izinkan saya memperkenalkan layanan Tongkang Tracker & Fleet Management.

link di sini

Intinya untuk tracking & komunikasi kapal2 tugboat dengan kantor pusatnya, selain itu juga melaporkan data lokasi.

Stack technology yang digunakan sekarang:

Untuk backend kita gunakan parse.com. Alasan utama digunakannya parse.com adalah karena mereka sudah menyediakan layanan backend tinggal pakai, langsung hit CURL ke endpoint yg sudah disediakan.

Karena layanan GPRS/3G belum tentu ada di garis2 pantai dan laut, kami menggunakan layanan SMS untuk mengirim data lokasi, yang selanjutnya akan mem-pass data lokasi tersebut ke parse.com menggunakan python script yang di-running secara berkala (gabungan crontab & script itu sendiri).

Master/induk di kantor digunakan android app yang link-nya ada di atas.

Di lain kesempatan, saya ingin share2 mengenai beberapa hal di atas secara detail.

Anyway, Happy New Year 2015

The Seven Commandments

Should we have an opportunity to create a company, together we should always keep these in our mind:

  1. We should always lead the society with the latest innovation & technology, which brings good, and not harming in any way to the world
  2. 3P needs to be taken care of: – people: customer first, then team member – product – profit
  3. We will always celebrate the joy of innovation, as we always stay truth of the way we are, engineer by heart, who are always curious of new possibilities, and in the end, making great product & services
  4. We work as family. Family helps each other. Nobody should be left behind. We work together with one purpose: push the human races forward
  5. Attract new talent, train & nurture them. This company should always be the Tony Stark’s workshop for the upcoming heroes
  6. Don’t fall into the dogma of ordinary. Always challenge the impossible, one thing that nobody has never think it’s possible, but suddenly when the time is appropriate, they will feel the benefit of our creation
  7. Ship the products!

Until then, my friend..

What a spoiled brat!

Itu kesan pertama gw ketika kenal dengan anak ini…

 Moody, pushy ketika ada hal yang di-pengen-in,  spend money like there’s no tomorrow, questioning the existence of God. Itu hal yang melintas di pikiran gw kalo sedang ngobrol sama nih anak.

 Except the two former ‘qualifications’ I mentioned above, we didn’t have much sameness… I never think I’d be able to handle this kid!  

 Let me tell you just 3 story of my interaction with this kid.

Just 3.

 

First, It’s about teaming up with this kid

Di suatu sore, di akhir pengumuman Tugas Besar I pemrograman, sang dosen berkata, bahwa kita boleh memilih sendiri anggota kelompok sesuai keinginan kita. At that time, I was all alone, questioning why the hell I was in Informatics Engineering. Damn I hate this class, and all the people on this class who ‘adore’ programming. Fuck you life!

And there he is…

‘Vid, mau sekelompok bareng kita ngga?’

 

I still remember vividly in my mind, even until today I write this post…I still remember the voice, the gesture, and a little grin on his face when he asked me the very first time we interact.

 Gw ga pernah tau siapa itu ‘Kaisar Siregar’, kecuali 1x 2x gw pernah membaca namanya di daftar nama yang sering ditemplokkan di daftar nama pengumuman. What a ‘majestic’ name,  I wonder…

 Meeting tugas besar 1, dilaksanakan di rumah salah seorang anggota kelompok, di Cisitu.

There he came, suddenly he said:

 Nih, gw udah buat fungsi-fungsi untuk aritmatik dasar…

damn it, how come he did it so fast? it’s been only 2-3 days after the spec came out, dude! Itu yang pertama terlintas di pikiran gw.

 Singkat cerita, kelompok kita satu-satunya yang menggunakan list, instead of tree, untuk menyelesaikan tugas itu.

 

Apa yang gw lakukan di tim itu? I ain’t do nothing. Gw ga memberi kontribusi lebih. I usually became a dependable guy on a team, but what did I do in that team? I ain’t do nothing…

 

Dan itu sudah menjadi ‘kebiasaan’, setiap kali gw teaming up dengan anak ini. 2 kali lagi, tepatnya.

Tugas Intelegensia Buatan, dan Kerja Praktek di Balicamp.

 

Semua berakhir dengan gw berkontribusi minim…

 In the end I have a conclusion

 

I couldn’t outperform this kid…

 

This kid can deliver any kind of task, no matter how difficult it is.

He didn’t sleep that much… demi menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Apapun.

 Hanya ada 2 buah tim yang membuat gw tenang dalam mengerjakan apapun. Sangking  tenangnya, cenderung nyampah. salah satunya adalah, ketika anak ini ada di list tim member.

 He is such a dependable kid.

 

Perfection to the ultimate sophistication.

 

Secretly, I envy his hardworkship and his dedication.

 

 

Second story is about being competitive.

 

Do you think we are friend? Not quite right. We compete. So. Many. Times.

 

Imagine Cup 2010. I and my team decided to compete. Once again.

Being the ‘experienced player’ at such competition, we tried our best to win the competition.

But there he was, with his own team.

 

Tim kami udah bekerja keras untuk project imagine cup 2010. I tried to keep my head calm, because we’ve done this before, and bla bla bla.

 

Deep down inside, I knew. I worried.

Because this kid is on another team.

Because I know, this kid will work like crazy, working hard 2 times, 3 times, even more.

Determinasi tinggi. Didukung dengan kemampuan yang memang dia miliki, dia memang punya kualitas yang ‘berbeda’ dari orang kebanyakan.

 

di game DoTA?

Oh, anak ini seneng banget sama DoTA. Gw juga.

In fact, karena sama-sama  ga bisa main Gun Bound, gw seneng kalo dia udah dateng ke MIC, tempat dulu mangkal main DoTA di kampus tercinta. Dia bakal pushy banget sama orang2 yang sering membelot main gunbound, untuk main DoTA saja.

 

Ga terhitung berapa kali kita main DoTA bersama. as an ally or as enemy.

Di kampus,

Di Balicamp… Baturiti, tempat KP dulu.

Dan pas gw di Jepang, dia di Belanda, lewat DoTA 2

 

Kalo kalah, dia jadi moody banget. Marah-marah sendiri. Akhirnya melakukan hal bodoh, seperti maju sendiri ke sarang musuh, padahal temennya pada balik ke markas.

 

Gw akhirnya ngerti. Sikapnya yang moody & pushy, bukanlah karena dia anak manja. Tapi itu semua karena dia punya ekspektasi yang tinggi terhadap dirinya, dan dia memang bisa & mampu mencapai ekspektasi itu, walau kadang shit happened dan menjegal jalan.

 

Sikap moody dan pushy itu, adalah tanda bahwa dia memang punya passion dan dedikasi tinggi terhadap hal yang ingin dia capai.

 

Damn it, I’m gonna miss his competitiveness…

 

 

Third story, it’s about live life to the fullest

 

Gw bukan big spender. It’s very difficult for me to spend money for leisure.

Kadang malah hal itu membuat gw mengorbankan kenyamanan standar, gara2 sikap irit cenderung pelit itu.

 

Not with this kid. He is big spender! Anak ini ga ragu2 menyebar lembaran merah gambar Soekarno untuk hal-hal gila.

 

Dan gw jg akhirnya menjadi big spender gara2 anak ini.

 

Dalam hal apa dia merogoh kocek?

 

Makan.

Anak ini pemakan segalanya, dan nggak ragu merogoh kocek lebih dalem demi menikmati makanan kolesterol tinggi.

Tentu orang-orang tau popcorn legendaris dari filipin itu.

Makanan olahan dari kambing? checked.

 

Kita bahkan pernah janjian, umur 50, bakal reserve ranjang sebelahan, di RS pertamina, untuk kateter jantung, gara2 makan makanan kolesterol tinggi terus menerus.

 

Leisure Activities

KP di Bali. Senin sampe Jumat paling habis 50 ribu buat makan, gara2 kita memang KP di gunung terpencil. Sabtu Minggu? Don’t ask!

 

Naik wahana ketapel di Kuta. This kid is afraid of height, but he’s the one who asked me to accompany him.

Challenging his own fear.

 

I learnt. A lot. From this kid. About how to live life to the fullest. That life is not only about work, achieve, work harder, achieve higher, bla bla…

 

But there is time you need to give yourself time to replenish the stamina.

 

So that you don’t feel burn out after all those damn bitchslap works

 

So that you live life to the fullest, you won’t regret anything when your time is up.

 

I’m kinda regret it, We didn’t play DoTA2 as much as we can..

 

that I didn’t accompany you the whole time when you visited me 1 year ago in Osaka, had I known that it’s our last time we’re gonna meet face to face.

 

Our crazy skype time, teasing each other.

 

But 1 thing I know, you have no regret. You live life to the fullest.

 

Mann, I’m gonna miss all the good & crazy time we spent together

 

So long comrade, until next time we meet again at the next ‘intersection’.

 

You are fuckin awesome, kid. Too awesome for this cruel world.

 

 

King Kaisar. That’s the least I can do to remember the old good times. Here you go, bro.

 

Image 

 

Rest In Peace, Kaisar Siregar (1989-2013)

 

 

Self Reflection After 2 Years

It’s 6.28 AM, I’m awake after barely 3 and 1/2 hours of sleep, but it is not the same as what made me awake for the past 2 years…

I feel excitement, can’t wait to start doing what I have to do…

Well, I think I work best when I don’t know where the path that I chose will lead me.

It could be worse, or it could be so damn better…

At least, I don’t feel very happy when I know in the end of the road, I’m going to be, let’s say, ‘scientist’ or ‘lecturer’, sigh… that sucks as hell. Not the job (of course it’s so damn cool to be one), but I don’t like the way I know it before, you know what I mean, right?

Basically, I’m a gambler, and I need to place my few coins to the right place in a blackjack game called life… =)

Cheers!

Getting Closer to ‘Bye Osaka’

Mulai tanggal 24 October, gw akan mulai internship program di sebuah perusahaan startup di Tokyo, Oceans-inc, dan membantu mengerjakan iOS app nya yaitu Eyeland.

Soon I’ll quit from my PhD program, joining the DO club, although it’s a little bit late.. but after all, better late than never.

Gw bakal mencari jalan di Tokyo.. Selama 4 bulan ini gw akan memaksimalkan networking, mengerjakan project2 menarik,  termasuk digital comic, dan sneepet dengan konsep baru…

Ini juga berarti sebulan sekali gw bakal bolak-balik Osaka-Tokyo, utk lapor bahwa gw masi terdaftar menjadi mahasiswa S3, at least sampai Februari nanti. I told my company that taking a bus is really exhausting, and they agree to pay for shinkansen roundtrip. Sounds good enough.

Gw bakal tinggal di sebuah share house, bersama bbrp orang asing, ada orang itali yang mukanya memang eksotis, 1 cewe prancis, dan 1 lagi dari mn gt lupa… di sebuah gang sempit, dipenuhi bar2 malam, di pertengahan Shinjuku-Chiyoda… 

Kembali menjadi orang yang stubborn, proud of himself, underestimating all things that don’t matter, getting angry when something isn’t right, laugh from heavy sarcastic humour, create new distortion field for himself, trust in his own decision.

It’s me against the world again..

Hey world, I’m back! 

Tips Bertahan Hidup, terutama di Negeri Orang, Untuk Jangka Waktu Lumayan Lama

Tinggal di luar negeri memang keliatannya asik, cuma sama seperti kata andru, it’s not all about romantic story. Nah, di sini gw bakal share tips-tips bertahan hidup di luar negeri =)

OK, tips ini akan di-update terus, berdasarkan pengalaman nyata hidup di Osaka, Jepang…

1. Kalo masi pelajar, coba gabung milis PPI, ato milis2 sejenis yang isinya adalah kumpulan orang2 Indonesia. Ini berguna banget terutama untuk info-info terkini di lingkungan sekitar.

2. Langsung cari tau di mana lokasi market terdekat. Lumayan untuk nyetok mie instan, telor, susu, roti, dll

3. Tempat tinggal biasanya kosong plong… memang si, ember, baskom, sikat wc, lap-lap, gantungan baju, itu keliatan sepele.. (maklum anak mami)… tapi kalo ga ada sengsara juga… oleh karena itu, segera target all 100 yen shop (ato shop2 sejenis) untuk ngebeli perlengkapan ini. Kalo mo beli di IKEA, ato homeware gitu bisa aj, cuma mahal2 bos… mending beli ginian mah yang murah2 aj

Ini termasuk beli deterjen, sapu, peralatan dapur, dll…

4. Bikin credit card setempat. Kecuali bonyok lu kaya dan lu tinggal gesek2 yang bayar bokap lo di Indo (ga berlaku buat gw). Kadang bank ga bakal mau ngeluarin credit card untuk cecunguk kayak kita2 pelajar dari negara dunia ketiga yang dateng ke sono aj harus pake beasiswa… pathetic. Solusinya, cari yang dari kampus. Daftar yang dari kampus.

Bukan berarti credit card bisa dipake buat ngutang2… Tapi itu berguna banget. Untuk beli tiket balik, sewaktu2 ada bencana (kompor meledug, radiasi kimia, profesor gusar progress research elo kayak siput, etc)… Dan percayalah, barang2 di amazon.com, ato klo dalam hal ini, di jepang ada rakuten, auction yahoo, kadang murahnya keterlaluan.. Dan di auction yahoo, lo bisa ikutan… auction.. ato di ebay… wah murah2 deh… gitar, laptop, buku2 berkualitas, baju2 keren ala negeri setempat.. smua bisa dipesen, dan langsung nyampe di depan rumah (free shipping)..

Dan, pas lo pulang Indo, lo bisa pamer ke calon pacar, mertua, dan lain2… nih, makan di Samudra restaurant mah gampilll. tinggal gesek aj… (bulan depannya pas udah balik ke negara tmpt lo kerja, siapin supermi, tuna kaleng, telor… itu makanan sehari2 sampe gaji/scholarship keluar lg)

5. Pelajari bahasa setempat (jangan kyk sy)… Berguna banget… ya iyalah… Tapi karena gw orang cuek dan percaya diri, kadang gw lebih seneng bahasa Tarzan, dan bahasa tubuh…

Gw ngikut petunjuk salah satu temen lab dari Turki, bahwa cowo yang terbata2 bahasa Jepangnya (krn gw tinggal di Jepang), dan sehari2 pake bahasa Inggris, itu dianggep lebih cool… auauau.. cuma ya cool cool aj… lo ga bisa bicara lebih lanjut.. (cuma first impression aj -_-)

6. bagi kamu2 yang sukanya ngolor doang di rumah (baca: pake celana pendek doang, koloran doang), mending jangan. Terutama pas musim dingin. Saran: dari Indo, bawa celana training panjang 1-2 biji + sarung… berguna banget untuk segala suasana… (pengalaman 6 bulan pertama cm bawa celana tidur panjang sebiji, 2 bulan dipake tiap hari ga cuci2)…

Percayalah, walau sedingin2nya Bandung/Lembang, musim dingin itu ternyata ya dingin… Oh ya, klo jaket tebel, gw prefer beli di negara tujuan, selain ga perlu bawa berat2… biasanya style-nya lebih keren di negara tujuan… kalo anda termasuk orang stylish seperti gw.. ahuuu

7. Cari sepeda, kalo memungkinkan ke mana2 naik sepeda.. Lungsuran senior, ato cari di flea market, kalo ga perlu yang keren2 amat…

8. Untuk makan, gw termasuk gampang… karena selera sama, makan apa aj bisa… Tapi bagi yang ada pantangan, lebih safe masak di rumah, terus ya bawa bekel… Cuma klo lo cowo males tapi keren kyk gw, masak itu berarti = bersih2 setelah masak+nyuci piringnya+bebersih kompornya… bah.. mending bayar mahal dikit, lebih praktis. (catatan: kalo sudah berkeluarga, lebih hemat masak di rumah.. trust me)

9. Laundry… Cari tempat cuci yang pake koinan. Paling enak si punya mesin cuci sndiri, entah itu lungsuran, beli seken ato baru jg boleh… Kalo nge-laundry, yah… bagi gw sminggu sekali sabtu laundry day lah… kumpulin dulu, cuci sekalian.. hemat waktu, air, dan tenaga.

Baju mah ga usah tiap hari ganti2 lah… toh perasaan, kalo di Jepang gini, terutama musim gugur/dingin, beneran kagak berbau… ajaib! kaos kaki aja ga berbau dipake seminggu! ahuhuu… mandi sekali sehari aj kok kayakny cukup… (P.S) jangan diterapkan di Indonesia..

10. Makan di kantin kampus itu lebih murah dari di luaran, begitu juga barang2 yang bisa dibeli di kampus (ya iyalah, kayaknya setali tiga uang banget)…

11. Jangan lupa telpon ke rumah lah, sekali2…. Kalo yang ortunya ato pacarnya ngerti teknologi, ya skype gratis.. tapi bagi yang masi gaptek, dan jg si doi sering jual mahal kalo di YM ato skype (bales sepotong2, lama balesnya… jadi curhat kan), beli skype credit.. Nah, credit card berguna kan! skype credit bisa dipake di skype untuk nelpon mobile dan landline di negara asalh tercinta… Nah, harganya cukup reasonable kok…

12. Perhatikan colokan listrik.. modelnya yang gimana… bawa konverter colokan utk pertama kali… Juga voltase…

13.  Tolak angin! lumayan loh… kalo malem2 laper, tapi lo lagi program diet jg… bisa buat ngemil… jangan lupa bawa sekotak dua kotak lah…

14. Bir itu kadar alkoholnya 4.5-5%, whisky blacklabel itu 40%, sake itu 20%, awamori snake itu ada yang nyampe 70%… Yah, buat info aja 🙂

oh ya, klo ada minuman kalua milk, ato bailey, itu enak kok, dan nggak memabukkan walau ada kadarnya dikitt (calorie nya aja tinggi, besoknya jangan lupa lari pagi :|)… cuma lo bakal dikata2in sissy boy! cuma peduli amat.. emang enak!

15. Ngirim barang ke Indo, cobain EMS… harga biasanya lebih miring dari fedex, UPS, dll… dan cukup terjamin…

16. Belajar masak! cewe bisa masak, itu keharusan… Cowo bisa masak? Dijamin kualitas langka yang bakal dicari… (disenangi wanita.. au auhhh)…

17. Kalau lagi di luar, jalan2, berperilakulah, berpakaianlah, sesuai lingkungan sekitar… Kalo di Jepang sih mungkin aman.. cuman kalo misal lo ke negara antah berantah, jangan lah berperilaku seperti turis… ketawa2, ngobrol keras2… foto2 smbarangan.. awas di-target ama orang jahat… selalu waspada…

18. Pecahan uang luar negeri itu semu… Kenapa semu? karena misal nih, lo punya  selembar 10rb an yen, ato misal 100 dollar US lah.. terus lo pergi jalan2… mindset lo akan kepikir, wah duid gw masi banyak nih, hedon ah.. dan akhirnya bisa ditebak, di akhir bulan beruntung klo bisa makan telor ceplok…

tips: pengeluaran yang udah pasti, potong di awal. sewa apartemen, tagihan henpon, listrik, air (perkiraan)

19.Cek perkiraan cuaca! ya, di luar negeri, apalagi di Jepang, itu akurat banget… kalo misal dikata ujan, ya memang ujan… sebagai cowo gaul Indo yang kadang males bawa payung… dirasa kayak bencong… mulai ubah persepsi itu…

Di Jepang, make payung itu biasa aj kok… ya memang di Indo jg biasa si.. cuma kadang kan ada aj yang males, ga jantan lah…

cuma lo pikir baik2… di indo, kalo hari ini ujan, kmungkinan bsok matahari bersinar itu besar.. lah ini kalo dah musim dingin, cuaca ga jelas, matahari kagak muncul2… klo lo hujan2an… implikasinya: sepatu lo bau! Wah, kalo sepatu loe udah menunjukkan gejala bau, susah dah… mo dijemur, kagak ada matahari…  mo diapain coba.. Oh ya, genangan air itu jg dihindarin lah… jangan malah diinjek…

solusi kalo sepatu lo udah bau: ke website zara.com, shopping online pake credit card sepatu style terbaru… au auhhh

20. Ini relatif si… bukan mau stereotipe ato gimana y… Tolong jangan disalahartikan, cuma entah kenapa, orang2 Thailand itu lebih ‘bersahabat’ dibanding yg lainny2… memang logat mereka kalo lagi ngomong bahasa mereka agak ngeselin… tapi mereka punya budaya yang hampir sama dengan kita… misal: makan mau pergi bareng… ke kelas juga mau bareng… sifat individualnya ga dominan. Ini relatif loh ya… jadi, ga 100% bener.. ;p

tapi dari pengalaman2 sebelumnya, (di perjalanan2 icup), kita memang lebih sering jalan2 bareng anak thai.. hehe..

21.

Nanti ditambahin lagi ya… sudah malem mau tidurs.

Perpuluhan

It’s 2.33 AM now… but I can’t sleep
Rasanya pengennnn banget update blog sesering dulu… nulis2 tutorial lagi… dan seproduktif dulu lagi.. if I might say it was productive

So, mari kita mulai dengan menulis blog

Gw sadar, gw tidak menjadi orang yang lebih baik semenjak tahun lalu. Tapi mulai bulan Oktober kemaren, di mana ini adalah bulan ofisial gw menginjak tahun kedua di Jepang, gw pengen membereskan 1 hal dulu.

Perpuluhan.

Gw paling inget, ada cerita tentang salah seorang petinggi Istana Group dan CNI (FYI, Istana Group ini developer properties yang berpusat di Bandung, tapi jg memiliki usaha diversified… CMIIW, dan CNI, MLM yang dulu sempet hype banget)

Orang ini ga pernah lupa perpuluhan, di mana artinya 10% dari hasil yang diterima merupakan bagian Tuhan. Jadi dulu, saat penghasilannya masih 7 digit, 10% tidaklah seberapa rasanya.

Jadi anggep penghasilan 1 juta, maka 100 rb untuk ‘nyumbang’ kagak masalah rasanya…

Nah, seiring dengan berjalannya waktu, penghasilan orang ini meningkat, 8 digit, 9 digit, 10 digit…

Bisa dibayangkan, jika per bulan kita mendapat 1.000.000.000 rupiah, maka 10% nya adalah 100 jt… Well, 100 juta itu bukan nominal yang sedikit loh.. dan Orang ini pernah jujur sempet kaget, dan merasa ‘sayang’, 100 juta itu kalo diinvestasikan lagi… hmmm…

Tapi orang ini tetep setia, perpuluhan itu bagi dirinya adalah hak-nya Tuhan…

maka tulisan yang paling pas setelah cerita di atas adalah

“Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”
(Lukas 16:10, Matius 25:21)

Lalu, apa hubungannya dengan lo skrg Sam?

Dari dulu, sejak kecil, gw sangat concern dengan hal ini. Gw adalah orang yang ‘tidak sayang’ untuk hal yang satu ini…

Tapi hal itu bukan berarti tanpa sebab…

Pembiayaan hidup gw sebagian besar berasal dari orang tua. Sesusah2nya orang tua gw, gw ga pernah berkekurangan. Kebutuhan gw selalu dinomorsatukan, termasuk di dalamnya dengan uang saku dan lain-lain.

Dulu pas SMP,  gw  jg pernah jualan musiman sepatu2 bola, sepatu basket. Dari situ pun keuntungan yang didapat lumayan, dan perpuluhan bisa dibilang bisa gw jalanin dengan baik…

Begitu juga pas SMA, gw sangat beruntung sekali, karena selama krg lebih setahun, gw pernah ada di Yogyakarta dan tinggal bersama keluarga Mirota (Kampus, Roemi, dll)… Di situ, perpuluhan jg, seinget gw, lancar… Bahkan, pernah di salah satu sermon di Aletheia, gw bener2 mengosongkan isi dompet, sekosong2nya, untuk dimasukkan ke dalam kotak persembahan…

Kuliah, gw jg diberi kesempatan yang lebih besar lagi… Beberapa kompetisi, dari yang paling awal, Nutrisari, sampe yg paling akhir… (yang paling akhir apa y.. lupa), gw jg ga pernah lupa…

Tapi satu hal yang gw notice.

Nominal perpuluhan gw meningkat…

Itu nyata, dan tidak mengada2…

Sam, gimana keadaan kamu skrg?

Well, berada di negara orang, dengan hibah dari Pemerintah Jepang, gw rasa gw hidup berkecukupan. Scholarship yg gw dapatkan jg klo boleh dianggep sebagai income, it’s OK, apalagi gw jg bener2 mendapat ilmu yang berharga dari para sensei, dan terutama dari kehidupan mandiri…

Tapi mulai timbul rasa takut… bermacam2 rasa takut itu..

Gimana kalo sewaktu2 kamu sakit keras, biaya berobat di Jepang mahal loh… Ini jg berhubungan dengan sakit kepala selama 1 bulan nonstop yang pernah gw alami di bulan Maret tahun ini (1 bulan, 24 jam 7 hari seminggu nonstop), termasuk efek ‘Alice in Wonderland’, di mana kalo lo coba tidur, lo merasa tangan dan kaki dan kepala lo membesar dan mengambang, dan tubuh semakin kecil… ga enak banget… tar gw bakal ceritakan di postingan berikutnya….

Wah, temen2 lab ngadain party nih, kan itu satu2nya ajang di mana kita bisa bersosialisasi di sini… gimana kalo gw ga ikut party itu, dan akhirnya gw jadi orang terasing di lab, dijauhin, dicuekkin?

Gw pengen seneng2! di Jepang gitu loh, nyobain makanan ini itu, pergi ke sana sini, beli gadget2 keren!

Gw pengen ngebantu orang tua, gw pengen nabung buat invest di Sneepet

Dan disitulah, gw mulai melupakan perpuluhan…

Well, gw masi tetep ke gereja, gw masi tetep memberi persembahan.

Tapi nominalnya ga bener… I cheated…

Oleh karena itu, mulai bulan ini, gw pengen setia dalam perkara kecil ini…

gw pengen perpuluhan gw meningkat… gw ga pengen cheat lagi… Mending tiap bulan langsung gw potong di awal.

Yah, seperti kata Bu Indri Gautama pas gw kemaren balik ke Indo, dan sempet ikut sermonnya 2 kali di Kuningan Palace…

This is not your donation! God doesn’t need ur donation! He’s richer than the richest person that you’ve ever known!

I want you to be an investor! invest on the Kingdom of God! I’m working in the economic system of God, we all are…

Tuhan ga pernah berhutang..

Kalo gw ga bener dalam perkara kecil, (nominal jg alah, baru seberapa si perpuluhan gw), maka gmn gw bisa dipercaya dalam perkara besar…

Gw percaya, apapun itu jalan yang Tuhan tetapkan dalam hidup gw, suatu saat gw bisa menghubungkan dot-dot itu dan mengerti kenapa segala sesuatunya harus seperti itu..

Gw serahkan segala urusan kuliah, riset, jodoh, sneepet, dan impian2 lain into Your hand…

Now, will you, my reader, will take a step of faith, bahwa investasi mu di ekonomi Kerajaan Allah, ga akan membuatmu berkekurangan?

I will..

Should I leave?

Understand, God has you exactly where He wants you. If you’ll learn to be happy where you are God will take you where you want to be.
–Joel Olsteen

These words kind of reminds me that I have to hold on.
Just like my momma said, It doesn’t matter how hard you complain, as long as you don’t quit…

Garudaku oh..

Gw benci sama orang yg mengagung2kan kekerenan negara lain, lalu post2 status di pesbuk meng-compare2 tralala trilili.. Just fuck me.. Mkny gw males update dan baca status pesbuk… Mgkn gw hipokrit, tapi Salah satu fuck up indonesia adalah ketika lo mau ke jakarta, terus lo naek garuda, terus lo harus transit di bali, that’s totally fine.. tapi di bali harus ngambil bagasi lagi, nyeret2 ke custom lg.. Mnghadapi para petugas yg kadang kalo ada barang bagus mau main jarah aj… Dengan all the whole proses tujuannya adalah hanya untuk menarik pajak angkasa pura naon lh.. Just tie and fuck me on the flight, dude!! Pesan moral: jangan naik garuda…